Selasa, 09 Oktober 2012

Bisnis Kedua : Bisnis Bimbel (Bimbingan Belajar)

Bisnis Kedua : Bisnis Bimbel (Bimbingan Belajar)

    Mendapatkan pendapatan tambahan bagi mahasiswa/pelajar tidak sesulit yang dipikirkan, tidak juga serumit mendapatkan IP kumlot (heheheh) dan tidak perlu modal besar. Untuk bisnis bimbel ini yang mungkin sedikit terkuras adalah waktunya saja. Tapi itu juga tidak sampai membuat anda pulang dengan keadaan 5 L (lemah, letih, lesu, lunglai, dan lain-lain..hehheehe insyaallah).
    Modal utama dari bisnis bimbel ini adalah pengetahuan dan ilmu yang di kuasai, waktu dan fasilitas (kendaraan), keterampilan, serta sedikit dana paling untuk membuat brosur, pulsa sama bensin saja paling juga tidak sampai Rp.100.000,-.
    Menurut pandangan saya sendiri, setidaknya ada 3 tipe yang dapat dijalankan dalam bisnis bimbel ini, antara lain :



1. Tipe Action
    Dalam tipe ini kita sebagai penyedia layanan jasa bimbel bertindak sebagai pencari siswa didik sekaligus sebagi pendidik. Dalam artian begini, misal saya ikut tipe action. Saya mencari ssiswa didik baik SD, SMP, maupun SMA yang membutuhkan jasa bimbel. Setelah saya mendapatkan peserta didik maka yang bertindak sebagai pengajar atau yang memberi bimbingan adalah saya langsung. Jadi, keuntungan yang saya peroleh utuh tanpa ada campur tangan pihak lain. Saya sendiri yang menetapkan tarif setiap pertemuan dan itu full di tangan saya. Meskipun demikian masih jarang yang melakukan tipe seperti ini.
    Modal untuk tipe ini adalah semua yang tertera dalam modal utama.
   
2. Tipe Staff
    Untuk tipe ini, kita bertindak hanya sebagai pemberi bimbingan belajar saja. Kita hanya terima ngajarnya, tidak perlu mencari peserta bimbingan. Dan pada akhir atau awal bulan tinggal gajian.
    Jika anda ingin yang tidak perlu repot, ikuti saja tipe ini. Meskipun gaji tidak terlalu banyak, namun segi positifnya adalah menambah skill mengajar kita, menjadikan kita paham karakter siswa sehingga nantinya jika menghadapi siswa yang seperti ini kita sudah paham cara menjelaskannya bagaimana, dan banyak lagi yang lainnya dan yang pasti kalau beruntung dapat juga makanan dari yang kita les-i (heheh lumayan anak kost) bahkan dulu teman saya ada yang sampai dibeliin celana oleh orang tua anak didik kita (hehehe super lumayan kan?!).
    Untuk mendapatkan pekerjaan ini yang harus sering dilakukan adalah MELIHAT MADING di kampus anda. Karena dulu waktu saya kuliah tidak sedikit yang membuka lowongan kerja bimbel. Walah sampai mblenger saya melihatnya. Kalau saya dulu, ada teman saya yang ikut bimbel, saya tertarik dan minta temen saya itu untuk mendaftarkan saya. Gajinya dulu saya dapat 17rb untuk SD, dan 25rb untuk SMA per pertemuan.
    Modalnya hanya kendaraan dan sedikit dana kecil untuk beli bensin kendaraan, kalau belum punya kendaraan ya minimal buat modal ngangkot atau bis. Namun, yang terpenting adalah ilmu yang kita kuasai dan kemampuan dalam mengajar. Bagaimanapun bisnis bimbel tujuan utamanya adalah menjadikan siswa yang belum paham menjadi paham, dari yang tertinggal dalam pelajaran di sekolah formal menjadi tidak tertinggal lagi. Masalah dapat gaji anggap aja jadi sunnah-nya saja. (padahal uangnya yg penting. hahahaha).

3. Tipe Agen
    Tipe agen ini merupakan tipe yang menurut saya lumayan enak. Tugasnya hanya mencari peserta didik dan mencari pembimbing (tipe staff) serta memanajemen pembayaran peserta didik, menggaji pembimbing serta mengatur kesepakatan. Setelah mendapatkan peserta didik dan menyepakati harga serta jadwal, seorang agen biasanya langsung mengadakan open requitment untuk pengajar dengan menawarkan langsung pada seseorang ataupun dengan menyebarkan brosur. Setelah peserta didik ada, mekanismenya matang dan pendidik ada, tipe agen seakan-akan menjadi "bos". Cukup duduk santai, tiap bulan ada gaji tanpa ngelesi.
    Untuk tipe agen bimbel ini, anda perlu cerdik dalam mendapatkan peserta didik. Dalam hal ini, anda seakan-akan menjadi sales yang wajib memiliki kemampuan persuasif level dewa (lebai), membuat penawaran yang menarik, dan trick-trick khusus yang mampu membuat orang tidak pengen menjadi pengen.
    Oh ya, untuk dapat ikut tipe ini anda juga perlu memiliki nama bimbel dan alamat kantor (#anggap saja kost, jangan kaget dulu). Nama dan alamat ini bertujuan tidak lain adalah sebagai penguat kamu dalam menarik peserta didik. Disamping itu, ini juga dapat sebagai tempat tujuan jika ada orang tua didik yang hendak memasukkan anaknya untuk dilesi sekaligus jika nantinya ada complain.
    Sering-seringlah menempelkan brosur di sekolah-sekolah atau membagikan pada siswa saat mereka pulang. Jangan tersinggung saat membagikan pada siswa ternyata langsung dibuang. Cara lain adalah dengan pendekatan dengan siswa langsung. Misal ada siswa dari sekolah X lagi diwarung atau dimana pas kamu ada di sana. Deketin aja langsung ajak ngobrol yang seru-seru, buat si siswa (sebut saja Bunga -nama samaran-) merasa nyaman dengan kamu dulu, setelah itu fokuskan pada tujuan utama kamu yaitu mendapatkan peserta didik. Jika bunga tidak mau, jangan langsung nyerah, bisa juga ditawari kalau dia mau ngajak temannya ikut bimbel per orangnya, bunga dikasih 20rb atau apalah, saya yakin si bunga akan termotivasi. Dan kita cukup kasih dia brosur dan tukeran nomor telpon, maka dia secara tidak langsung akan menjadi pegawai tidak tetap kita. Hahahaha versi kasarnya gitu. Banyak lagi caranya, bisa dengan macarin anak SMA (wehhhh mekso banget ya kalau SD masak juga mau dipacarin.hahahahah, not recommended), PDKT dengan anak tetangga (wajar), kerjasama dengan guru atau terserah anda caranya bagaimana yang jelas buatlah penawaran yang menarik.
    Setelah mendapatkan peserta didik, untuk tipe ini, yang perlu dilakukan lagi adalah mencari pengajar (tipe Stuff). Caranya tidak serumit mencari peserta didik. Yang namanya manusia pasti punya teman. Jadikan saja temanmu menjadi pengajar di bimbelmu. Namun yang jadi permasalahan apakah semua teman bisa dijadikan partner dalam bisnis bimbel ini? Lalu bagaimana menentukan mana yang tepat?
    Jawabannya tidak semua. Setidaknya ada beberapa kriteria yang mungkin dapat anda gunakan sebagai referensi menentukan siapa yang pantas dan sesuai :
  1. Mapan
  2. Memiliki fasilitas
  3. Memiliki sarana dan prasarana
  4. Memiliki integritas
  5. Memiliki komotmen
  6. Serius
  7. Mampu
  8. Tidak terlalu banyak bicara 
  9. Tidak terlalu banyak berjanji
  10. Realistis
    Atau mungkin anda bingung menentukan itu semua, buatlah brosus dengan syarat-syarat tertentu. Yang terpenting adalah memiliki fasilitas, integritas, komitmen dan realistis.
   
    Selamat mencoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar