Sabtu, 21 Juni 2014

Mendulang Dollar dari Ziddu

Banyak cara untuk mendapatkan uang dari Internet. Salah satunya adalah dari Ziddu. Ziddu menawarkan program barunya yaitu Upload (unggah) - Share (bagikan) - Earn (Hasil). Dimana seorang blogger bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara mengunggah file ke ziddu dan membagikan link file tersebut ke teman dan pengunjung blog. Jika file yang telah kita upload di download oleh pengunjung, maka blogger akan mendapatkan penghasilan dari Ziddu tiap unique  download yang di dapat.

Tidak hanya USE ( Upload-Share-Earn) saja yang ditawarkan Ziddu untuk mendulang dollar tetapi juga ada program refferal. Program referal ini, secara sederhana, adalah program di mana blogger yang telah mendaftar di ziddu dapat mengajak teman, kerabat atau bahkan pengunjung blog untuk ikut juga mendaftar di ziddu dan mendapatkan dollar dari setiap pendaftar baru yang melalui program referal tersebut.

Dewasa ini, Ziddu tidak hanya dapat di akses melalui PC saja, tetapi juga dapat di akses melalui smartphone. Pembagian link juga tidak hanya melalui blog semata, melainkan melalui media sosial juga. Jadi, setiap orang bisa mendulang dollar dari ziddu karena kemudahannya dalam mengakses. Berikut adalah media sharing untuk ziddu :



Mendaftarnya juga mudah cukup kunjungi halaman resmi Ziddu, dan ikuti petunjuk pendaftarannya saja. Setelah mendaftar, silakan upload sebanyak-banyakknya file kamu.

Jumat, 11 Oktober 2013

Positif Thinking

Menulis, haduh kedengarannya sederhana tapi cukup membingngkan untukku karena tidak terbiasa menulis. Hahaha sangat kacau. Bagaimana tidak, aturan menulis saja tidak tau, ide tidak punya dan materi nggak jelas ma di bawa kemana.. Hohoho ngalir aja lah.

Ini sebenarnya inisiatif dari kebosananku menunggu panggilan kerja. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan pun telah berganti tahun. Tercatat sudah satu setengah tahun lamanya. Sabar, sabar dan masih bersabar.

Oh ya sebelumnya, saya minta maaf karena tulisan ini tidak menggunakan panduan EYD (Ejaan Yang Disemprnakan) jadi ini asal-asalan saja, alias iseng. 

Saban hari pekerjaan sementara hanya main game, facebookan, tidur, makan. Belum ada sesuatu yang istilahnya menjanjikan produktivitas. Ya, meski pada awalnya menyenangkan tapi lama kelamaan bosan juga. Hahaha ya mencoba hal yang baru, yaitu menulis.

Tema kali ini aku ingin menulis tentang positif thingking. Pembaca tentu sudah sangat paham dengan dua kata itu. Positif itu ya positif, thingking itu arti dalam bahasa Indonesianya berpikir. Jadi, positif thingking itu berpikiran yang positif artinya berpikir yang baik-baik saja. :D

Dalam menghadapi dampak suatu masalah, banyak dari kita menyikapi dengan hal-hal negatif bahkan ada yang langsung mengujar kata-kata vulgar. Contohnya saja saat kita berjalan, kita tersandung batu. Secara reflek kita langsung mengatakan “aduh”, “anj*ng”, “kucing” atau segala macam produk kebun binatang kita sebut. Salahkah?! Hahahaha namanya juga refleks, masih untung refleks kita bagus. Tetapi jarang yang mengatakan seperti ini, “berarti aku diperingatkan untuk lebih berhati-hati dalam berjalan”. Hmmm seperti itulah contoh kecilnya.

Sama-sama mengalami kesakitan karena tersandung batu, yang satu mengucapkan “kata-kata mutiara” dari isi kebun binatang, sedang yang satunya berpositif thingking bahwa lain kali harus lebih berhati-hati. Mana yang agan-agan minati, yang mana saja boleh lho?!

Positif thingking dengan berprasangka baik sama atau tidak? Pada dasarnya sama, cuma muaranya saja yang beda. Posthing itu muaranya dari pikiran kita, sedang prasangka itu dari perasaan. Dalam artikel ini sebut saja sama ya, toh pikiran dengan perasaan juga mesti diselaraskan.

Om Mario Teguh dalam acara Golden Ways (episode berapa saya lupa) pernah berujar seperti ini “berprasangkalah yang baik setidaknya kita memiliki satu kebaikan. Misalkan kita kenalan dengan orang, berprasangkalah yang baik, mengapa? Saat kita berprasangkalah yang baik terhadap orang itu, jika orang itu benar-benar baik maka kita mendapat dua kebaikan, 1) prasangka kita yang baik 2) dia (orang itu) benar baik seperti persangkaan kita. Jika kita berprasangka buruk kepada seseorang, yang ternyata orang itu baik kita rugi 2x. Yang pertama kita berprasangka buruk dan yang kedua kita salah menilai seseorang. Dan saat kita berprasangka baik pada seseorang namun, ternyata orang itu tidak baik, setidaknya kita dapat satu kebaikan yaitu persangkaan yang baik.” versi kalimatku lho ya!

Hahaha entahlah, ya bagaimanapun kejadiannya ataupun akibatnya, tetaplah berpositif thingking, ingatlah Tuhan lebih tau mana yang terbaik untuk kita. Mungkin ada jalan lain untuk kita yang lebih baik, atau itu merupakan suatu pelajaran agar kita kedepannya menjadi individu yang lebih baik. Tuhan itu Maha Tahu apa-apa yang tidak kita ketahui.
Kalau salah di koreksi ya!
Terima kasih sudah di baca!

Sabtu, 27 Juli 2013

Tanah Longsor

PENGERTIAN TANAH LONGSOR

Mass wasting pada dasarnya adalah gerakan batuan, regolith, dan tanah kearah kaki lereng sebagai akibat dari pengaruh gaya berat (gravity) melalui proses rayapan (creep), luncuran (slides), aliran (flows), rebah (topples), dan jatuhan (falls). Mass wasting umumnya terjadi di daratan maupun di lautan terutama di lereng benua. Longsoran merupakan satu contoh yang spektakuler dari mass wasting.  
Hasil pelapukan batuan yang berada di puncak puncak bukit akan tertransport sebagai debris ke 
arah kaki bukit, sedangkan air sungai bertindak sebagai ban berjalan yang membawa material hasil pelapukan menjauh dari sumbernya. Walaupun sepanjang perjalanannya, material hasil pelapukan batuan yang dibawa oleh air sungai kadang-kadang berhenti untuk sementara waktu, namun pada akhirnya material tersebut akan diendapkan di tempat terakhir, yaitu di laut.
Mass wasting adalah semua pengankutan massa puing-puing batuan menuruni lereng akibat pengaruh langsung tenaga gravitasi. Mass wasting memiiliki kesamaan makna dengan mass movement, demikian juga tanah longsor. Mass wasting penting sekali bagi proses geologi karena terjadi pada berbagai waktu dan tempat. Kejadian mass wasting dapat terjadi pada daerah yang landai, bergantung pada kondisi geologinya. Guna memudahkan pengertian, maka mass wasting dapat disebut sebagai tanah longsor.
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinyatanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akanmenambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperansebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerakmengikuti lereng dan keluar lereng.
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. 

JENIS TANAH LONGSOR 
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan  rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.
        1.     Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.   

2. Longsoran Rotasi 
Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.

        3.    Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu. 
4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah. 

5. Rayapan Tanah
Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah. 

6. Aliran Bahan Rombakan
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak. 
- Tipe gerakannya
- Runtuh (Falls) 
- Meluncur (Slide) 
- Rotasi 
- Translasi 
- Sedikit (bongkah) 
- Banyak 
- Menyebar secara lateral (Lateral Spread 
- Mengalir (Flow) 
- Kompleks 

Faktor-faktor Penyebab Tanah Longsor
1. Sudut lereng 
Umumnya, lereng yang curam akan kurang stabil karena lereng yang curam akan memiliki kemunkinan longsor dibanding lereng yang landai.
2. Pelapukan dan Iklim 
Di daerah tropis, hujan sering terjadi akibat tempratur yang tinggi, sehingga menyebabkan pelapukan meluas hingga kedalaman berpuluh-puluh meter dan longsor yang cepat biasanya terjadi pada zona pelapukan yang dalam.
3. Kandungan air
Jumlah air dalam tanah dan batuan mempengaruhi kestabilan lereng. Kuantitas air yang besar dari pencairan salju meninkatkan kemunkinan kerentanan lereng. Penambahan beban sejalan dengan peninkatan kuantitas air sudah cukup untuk menyebabkan longsor.
        4.     Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan.
Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak sehingga tanah dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat.
Hujan lebat pada awal musim dapat menimbulkan longsor, karena melalui tanah yang merekah air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral. Bila ada pepohonan di permukaannya, tanah longsor dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah. 
5. Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar. 
        6.    Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas. 
7. Batuan yang kurang kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat pada lereng yang terjal. 
8. Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama. 
9. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.
10. Susut muka air danau atau bendungan 
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.
11. Adanya beban tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah.
12. Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan menjadi terjal. 
13. Adanya material timbunan pada tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah 
14. Bekas longsoran lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. 
Bekas longsoran lama memilki ciri:
Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda. 
Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur. 
Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai. 
Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah. 
Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil  pada longsoran lama. 
Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil 
Longsoran lama ini cukup luas. 
15. Adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung)
Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri:
Bidang perlapisan batuan 
Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar 
Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat. 
Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air (kedap air). 
Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat. 
Bidang-bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor. 
16. Penggundulan hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang sehingga tanah akan mudah terbawa oleh air hujan  .
17. Daerah pembuangan sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini menyebabkan sekitar 120 orang lebih meninggal.

Cara Menanggulangi Tanah Longsor
Menghijaukan kembali lahan-lahan kritis. Lahan-lahan yang kritis atau lahan yang gundul ditanami dengan lanam-tanaman keras, seperti pohon mahoni, pohon angsana, pohon jati, pohon meranti dan lain-lain. 
Untuk daerah-daerah yang miring, pengolahan lahan dilakukan dengan sistem sengkedan atau terassering. Pada setiap pematang yang ada di sawah sengkedan usahakan ditanami tanam-tanaman keras seperti pohon kelapa, turi, munggur dan lain-lain. Jenis tanaman keras seperti pohon kelapa disamping dapat dimanfaatkan kayu, buah dan daunnya; akar-akarnya juga berfungsi untuk menahan pematang dari bahaya longsor. 

GAMBAR JENIS TANAH LONGSOR 











Rabu, 17 Juli 2013

Bahan Ajar Mekanika 2

Silakan di download bahan ajar untuk mata kuliah "Mekanika II".
<< download >>

Bahan Ajar Fisika Kuantum

Silakan di download bahan ajar untuk mata kuliah "Fisika Kuantum".
--------------------------------------------------------------------
<< download >>